Pages

Jumat, 22 November 2019

Kondisi EBT di KAZAKHSTAN / Renewable Energy in Kazakhstan

Delapan puluh tujuh (87) fasilitas EB (sekitar 936,8MW) beroperasi akhir tahun 2019. Fasilitas itu termasuk PLTB (18 di Utara Kazakhstan), PLTS (27, 2 di kawasan Kyzylorda), PLTA (35, satu di Timur Kazakhstan), dan PLTBm (3) .
 
Kapasitas energi listrik terpasang di kazakhstan sekitar 19,6GW (2013). Sekitar 85 %-nya berasal dari 71 PLTU batubara yang terkonsentrasi di Utara dekat sumber batubara seperti di daerah Karanda dan Ekibastuz. Sisanya berupa PLTA, terutama di sekitar sungai Irtysh di bagian Barat Laut. Akan tetapi, kapasitas energi listrik sebenarnya lebih rendah dari itu, karena lemahnya sistem perawatan alat dan mesin energi yang menua. Akibatnya, Kazakhstan mengimpor listrik di beberapa daerah, dan mengekspor listrik pula di daerah lain. Jaringan listrik nasional terbagi menjadi separuh di Utara yang terhubung dengan Rusia dan Asia, dan separuh di Selatan yang terhubung dengan Kyrgyzstan dan Uzbekistan. Guna menghubungkan jaringan listrik Utara-Selatan, maka bank Dunia membantu dengan memberikan jaringan transmissi listrik Utara-Selatan pada tahun 2005 dengan memasang jalur kabel sepanjang 475 km 500 kV dari Ekibastuz ke Agadyr (dan pengembangannya) termasuk pemasangan kabel serat optik.
Kazakhstan kaya sumber energi fosil seperti minyak (dengan cadangan 30 miliar barrel yang menempati peringkat ke 11 di dunia), gas alam (cadangan 3,7 triliun m3) dan batubara (34,5 miliar ton, terbesar di Asia tengah), yang menyebabkan harga listrik dari sumber energi fosil itu cukup rendah, sehingga menghambat pengembangan sumber EBT yang begitu melimpah seperti hidro, angin, surya, biomassa, dan panas bumi. Saat ini EBT hanya menyumbang 1% neraca energi Kazakhstan.


Faktor-faktor yang memotivasi pengembangan EBT di Kazakhstan adalah:
  • Mengganti eskpor listrik, khususnya di daerah Selatan
  • Menambah akses listrik ke daerah terpencil dan populasi yang nomaden
  • Melindungi ekosistem dan mengurangi ketergantungan terhadap PLTU Batubara
  • Mengurangi kehilangan energi lstrik jaringan dan meningkatkan stabilitas dan kehandalan dengan cara membangun pembangkit listrik dari sumber EBT
Undang-undang EBT Kazakhstan pertama lahir pada bulan Juni 2009 yang mengatur regulasi EBT. UU itu melahirkan program REEEP (Renewable Energy & Energy Efficiency Partnership) yang didanai oleh UNDP dengan target 5% energi Kazakhstan berasal dari EBT pada tahun 2024, dan juga memanfaatkan feed-in tariffs dan sertifikat EBT guna mendorong pemodalan EBT.

SURYA (PLTS)
Energi surya yang potensial terletak di daerah Selatan Kazakhstan (Alma-Ata), Fort Shevchenko (di pesisir Laut Kaspia), daerah sekitar pesisir Laut Aral, dan Danau Balkash. Matahari bersinar sekitar 2.200-3.000 jam/tahun, dengan energi radiasi surya sekitar 1.300-1.800 kW/m2/tahun.
  • Perusahaan Hungaria Kazinform membangun 3 PLTS di Kentau, Shymkent, dan Turkestan, Selatan kazakhstan dengan kapasitas total 170MWp dengan hari-hari cerah selama 300 hari/tahun dengan dana 210juta Euro
  • PLTS Kapshagay (Selatan Kazakhstan) 2MW (Kazinform) beroperasi dan tersambung ke grid di kawasan Almaty. Panel surya sekitar 7.995, 70%-nya dipasang tetap, sedangkan 30%-nya mengikuti arah matahari. Ia memakai 178 inverter, dengan produksi listrik sekitar 3.600.000kWh.
  • Perusahaan Norwegia Scatec AS (IPP) berinvestasi dengan Kazatomprom (produsen uranium terbesar dunia & aktif di EBT sejak 2009, Astana solar) membangun PLTS kapasitas tinggi 
  • Perusahaan Inggris United Green berpatungan dengan Samruk Kazyna membangun PLTS 50MW (dikembangkan menjadi 100MW) di  distrik Zhualy yang disebut Burnoye Solar 1 dengan dana 23,5miliar Tenge, guna pemasangan 192ribu panel surya untuk menghasilkan listrik. Fasilitas ini mempekerjakan 250 orang.
  • Perusahaan Jerman KB Enterprises Co. mengembangkan PLTS 100MW di distrik Arshalyn, Akmola Oblast (2015-2016) Utara Kazakhstan dengan investasi US$168,5juta dan lahan 300Ha.
  • Perusahaan Jerman (German Ecap Solutions GmbH) membangun 6 PLTS dg kapasitas 6x50 = 300  MW di kawasan Zhambyl akhir th 2016.
  • Schneider Electric membangun PLTS 50MW pertama dan terbesar di Kazakhstan dan di CIS selama 8 bulan (2015).

BAYU/ANGIN (PLTB)
Tenaga bayu/angin berperan penting di Kazakhstan. Laju angin tinggi dengan laju tahunan rerata melebihi 5m/detik atau lebih dari 1,8 triliun kWh per tahun, terletak di pegunungan sebelah Tenggara yang menuju ke China (Jungar Gate, danau Alakol hingga perbatasan China, pegunungan Chu-Iliysky di sekitar Astana dan Jambul), di daerah pegunungan Alytau di tengah Kazakhstan, dan di Barat Daya di pesisir laut Kaspia, Semenanjung Mangyshlak dan pegunungan Mugojar Selatan Ural. Sebenarnya, hampir seluruh kawasan di Kazakhstan berpotensi untuk membangun PLTB. Akan tetapi, Kazakhstan hanya memiliki PLTB terpasang sebesar 500 kW saja. Pengembangan energi angin ini masih rendah karena tarif yang rendah (sekitar 3US$/kWh). Pemerintah memprioritaskan program pengembangan PLTB hingga 2030.
  • PLTA 50MW yang akan dikembangkan hingga 300MW dibangun via proyek Yereymentau yang berlokasi 150km di sebelah Selatan ibukota Astana oleh Firma JSC Samruk-Energo. Dana pinjaman diperoleh dari EBRD sebesar US$150juta. Konstruksi dimulai Juni 2016 selama 2 tahun.
  • PLTB 300MW (~US$397juta) dikembangkan oleh Chinese Integral Central Asia Co.
  • Konsorsium EBT berencana menanam modal sekitar US$1miliar guna membangun ladang PLTB di dua lokasi di daerah Zhambyl, Selatan Kazakhstan dengan kapasitas 600 MW. Central Asia Green Power, perusahaan patungan antara Grup Visor usaha ekuitas swasta Kazakh dan anak perusahaan Turki dari Italy's Relight Group melaksanakan studi kelayakan proyek tersebut. Konstruksi akan memakan waktu  2 tahun. Nota kesefahaman antara Central Asia Green Power dan KEGOC (PLN Kazakhstan) untuk PLTB Zhanatas (400 MW) dan PLTB Shokpar (200 MW) telah ditandatangani.
  • Proyek PLTB 78MW (45 turbin) dibangun di distrik Tainty Ulan sebelah Timur Kazakhstan dengan biaya US$50juta.
  • PLTB Badamsha 200MW di distrik Kargaly, prov. Aktobe dibangun oleh Hydro China Corp. (sebagai EPC) untuk Firma AS Unique Capital Management yang mengendalikan proyek tersebut. Ground-breaking dijadwalkan tahun 2016.

PANAS BUMI (PLTP)

Kazakhstan mempunyai sumber panas bumi yang cukup besar, tetapi dengan suhu air yang menengah dan rendah saja. Ladang panas bumi di Kaplanbek (dekat kota Chimkent) memiliki temperatur hanya 80 oC, yang digunakan untuk pemanas ruangan tempat tinggal. Di dekat kota Almaty suhu air sekitar 80-120 oC digunakan untuk pemanasan rumah kaca di musim dingin dan pengatur klima udara di musim panas. Sejak tahun 2007, Kazakhstan tidak membuat PLTP dari sumber panas buminya.
Sumber panas bumi tereksplorasi, karena adanya kegiatan eksplorasi dan produksi gas. Sumber panas bumi terpanas ditemukan di Selatan dan Barat Daya Kazakhstan. Di antaranya adalah:
  • Di sekitar kota Chimkent, Dzhambul, Kyzyl-Orda, kedalaman 1200-2100 m, suhu 45-80oC, TDS 1 g/l.
  • Di lembah sungai Chu dan Utara padang pasir Kzyl-Kum, gradien panas bumi adalah 35 o/km, suhu 80-90 oC, TDS 1,5 g/l.
  • Lembah hulu sungai Ily (ladang Panfilov); air kapur dengan kedalaman 2000-3500 m, suhu 90-115oC TDS 1,5 g/l; laju alir 20-90 liter/detik; pada kedalaman 4500 m bercampur dengan air garam dengan suhu 170 oC.
  • Di dekat kota Almaty, kedalaman 2500-3500 m, suhu 80-120 oC.
  • Daerah Taldy Kurgan, sumber air panas yang besar bersuhu 90 oC.
  • Di dataran tinggi Ust-Urt (dekat pesisir laut Kaspia) sumber air panas yang besar (>120 oC).
PLTP dari sumber air panas itu diperkirakan sekitar 520 MWt (aliran bebas) atau 4300 MWt (pompa). Namun, yang terbukti dapat digunakan untuk PLTP adalah di ladang Panfilov dengan kapasitas sekitar 12 MWe.

BIOMASS (PLTBm)

Sumber energi dari biomassa cukup potensial karena adanya kegiatan pertanian yang besar, tetapi belum banyak dimanfaatkan. Biomassa sebenarnya dapat menghasilkan energi lebih dari 4 kali energi nuklir. Perkiraan PLT Biomassa di Kazakhstan sekitar 35 miliar kWh/tahun, dan panas yang dihasilkan sekitar 44 juta Gkal/tahun. Areal hutan di Kazakhstan sekitar 10 juta Ha atau 4% dari keseluruhan wilayah negara, 4,7 juta Ha berupa saxaul (haloxylon ammodendron), pohon kecil bersemak besar, berkayu kasar, kulit kayu seperti spons yang dapat menyerap air dengan daun kecil-kecil bahkan seolah-olah tanpa daun. Pohon ini biasa tumbuh di padang pasir (tanah berpasir) yang kurang air.

Tahun 1990, volume penebangan kayu hingga 3 juta m3/tahun, dan limbah kayu di penebangan dan di pabrik pengolahan kayu, dan kayu bakar mencapai hingga 1,3 juta m3/tahun. Jadi, potensi limbah kayu sekitar 200 ribu toe (tonne of oil equivalent, energi yang dibebaskan oleh pembakaran 1 ton minyak mentah, 1 toe = 42 GJ).

Jerami tanaman cereal adalah sumber EBT yang paling signifikan di Kazakhstan. Tahun 1990, produksinya sekitar 37 juta ton. Bila 20%-nya digunakan sebagai energi maka dapat menghasilkan energi 87 GWh. Di sisi lain, jerami tersebut juga diolah menjadi bio-ethanol di Utara Kazakhstan.

Produksi biogas juga besar di Kazakhstan yang berasal dari limbah peternakan (ternak, unggas, babi) dan industri pertanian dengan hasil gas methan sekitar 52 ribu toe, sedangkan dari utilitas (limbah kota) sekitar 1,8 ribu toe.

AIR (P)LTA)
Energi air (hidro) berperan penting di Kazakhstan dan menyumbang 12% kapasitas listrik nasional dari 5 PLTA dengan produksi tahunan rata-rata 7,78 miliar kWh yang tersebar di seluruh negeri, yaitu di sungai Irtysh dengan anak sungai Bukhtarma, Uba, Ulba, Kurchum, Kardzhil; di bagian Tenggara di sungai Ili, dan di bagian Selatan di sungai Syrdaria, Talas, dan Chu. Pemerintah berencana membangun PLTA besar dan kecil di daerah Almaty. Proyek yang sedang berjalan adalah PLTA Moinak 300 MW yang menelan dana US$300juta termasuk US$200juta dari Bank pengembangan China. Pemda setempat diminta untuk mengembangkan PLTMH, swastanisasi sektor energi, dan pemberian kredit jangka pendek bagi investor swasta.

NUKLIR (PLTN)
Cadangan uranium Kazakhstan adalah 15% cadangan dunia, dan diharapkan produksi tahunannya lebih dari 19.000 ton pada th 2011, dan akan terus menaik hingga 30.000 ton/th pada th 2018. Lima puluh deposit U diketahui yang berada dalam 6 provinsi U.
Pada tahun 2009, Kazakhstan menjadi produsen uranium terbesar dunia dengan produksi 13.900 ton/th atau sekitar 28%, bahkan 33% pada tahun 2010, lalu naik 41% (2014), dan 39% (pada th 2015 dan 2016, menurut WNA). Produksi totalnya pada tahun 2016 sekitar 24,6 ribu tonU (13,2ribu tonU senilai 823jutaUSD diekspor ke China). Tahun 2017 kazakhstan memproduksi 23,4ribu tonU, dan tahun 2018 diprediksi memproduksi 23121 tonU. Produksi itu sedikit menurun sebagai akibat dari menumpuknya cadangan U pasca insiden Fukushima. Kelebihan U di pasar global akan tetap hingga 2020. Produksi akan diturunkan 20% sejak januari 2018 selama 3 tahun ke depan. China tetap menjadi pasar U Kazakhstan, terbukti tahun 2017 Kazakhstan mengekspor > 12ribu ton U ke China.
Kazakhstan juga mempunyai satu pabrik bahan bakar (BB) pelet uranium yang akan memasok 30% pasar fabrikasi BB dunia pada tahun 2015, di samping memenuhi pasar konversi uranium ~12%, dan pengayaan ~6%, dan pemerintah (Perusahaan negara Kazatompromterus berkomitmen untuk meningkatkan produk ekspornya. Kazatomprom yang dibentuk tahun 1997 mengontrol semua eksplorasi dan penambangan uranium dan aktivitas yang berhubungan dengan nuklir, termasuk impor dan ekspor BB nuklir.
Kazatomprom memiliki hubungan strategis dengan Rusia, Jepang, dan China dan memiliki saham penting dengan perusahaan nuklir internasional Westinghouse. Perusahaan Canada dan Perancis terlibat dalam penambangan uranium dan aspek lain dalam daur BB.
Pada tahun 2006, total produksi uranium di Kazakhstan sekitar 5279 ton, yang berasal dari hasil produksi perusahaan negara Kazatomprom sekitar 3010 ton, dan sisanya berasal dari usaha-patungan dengan perusahaan Tekhsnabexport (Rusia), AREVA (Perancis), dan Cameco (Kanada). Semua produk itu diekspor setelah PLTN Aktau (1972) yang memproduksi listrik dan desalinasi ditutup pada Juni 1999 lalu. Kazakhstan berencana membangun satu PLTN baru dengan kapasitas total 1500 MW di Selatan Kazakhstan, dekat Danau Balkash.
Cadangan uranium yang tinggi di Kazakhstan menyebabkan banyak negara produsen PLTN tertarik melakukan kerjasama saling menguntungkan. Mereka membutuhkan uranium dari Kazakhstan, dan Kazakhstan membutuhkan PLTN untuk mencukupi kebutuhan listrik negara itu di masa depan. Namun, hingga tahun 2015, tidak ada kapasitas PLTN yang aktif. PLTN BN-350, reaktor berpendingin Na yang terletak dekat Aktau di kawasan Mangystau dihentikan pembangkitan energinya tahun 1999 setelah 26 th beroperasi, dan didekomisioning tahun 2001. PLTN jenis BWR buatan Jepang dekat danau Balkash pada Feb 2013 baru masuk tahap MoU.
Rusia: Juli 2006 perjanjian kerma ditandatangani untuk kegiatan PLTN baru, produksi dan pengayaan uranium.
Jepang: April 2007, kerma ditandatangani untuk memasok U ke Jepang dan bantuan teknik terkait dengan pengembangan daur BB nuklir (dilanjutkan Mei 2008, kerma bantuan Jepang untuk pabrik fabrikasi BB di Ulba)  dan konstruksi PLTN, agar Kazakhstan mampu mengekspor berkas BB selain U alam sejak tahun 2010, sekitar 4.000 ton U/tahun.
China: Desember 2006, CGNPC menandatangani kerma strategis dengan Kazatomprom. Mei 2007, perjanjian pasokan uranium dan fabrikasi BB; September 2007, perjanjian China berpatungan menambang uranium, dan Kazatomprom dapat imbalan investasi dalam industri tenaga nuklir China, sehingga Kazatomprom menjadi pemasok utama uranium dan BB nuklir ke China. Kemudian dilanjutkan lagi pada bulan Oktober 2008, perjanjian kerma tambang uranium, fabrikasi BB untuk reaktor daya, perjanjian jangka panjang dagang U, pembangkitan listrik nuklir dan konstruksi PLTN. Anak perusahaan CGNPC berpatungan dengan Kazatomprom menginvestasikan dana di dua tambang uranium, Irkol dan Semizbai. Perusahaan China lainnya, CNNC (China Nat'l Nuclear Corp), juga bekerjasama yang ditandatangani pada bulan Sep 2007, lalu Okt 2008 menginvestasikan dana ke tambang U. Akhir 2007, GCNPC dan CNNC mendapat saham 49% dan memasok 2.000 ton U/tahun untuk keduanya. Januari 2011, CNNC teken kontrak membeli 25.000 tonU. Awal 2009, Kazatomprom (+Atomstroyexport, Rusia) menandatangani perjanjian dengan CGNPC membuat perusahaan khusus untuk mengembangkan dan memasarkan PLTN ukuran kecil dan menengah di China. Pertengahan 2009, studi kelayakan telah dilakukan.
India: Januari 2009 Kazatomprom menandatangani kerma dengan NPCIL (Korporasi tenaga nuklir India) untuk memasok 2.100 ton U ke India dan melakukan studi kelayakan reaktor PHWR India di Kazakhstan. Tahun 2010-2011, 300 ton uranium alam dipasok oleh Kazatomprom ke India.
Korea Selatan: Bulan April 2010 perjanjian kerma ditandatangani, Korsel mengekspor SMART 100MWe dan Kazakhstan mengekspor uranium ke Korsel. 
Perjanjian antar pemerintah tentang kerma tenaga nuklir dengan AS dan Euratom juga telah ditandatangani.
Sejak tahun 1973, pabrik BB nuklir Ulba (saham 66% Kazatomprom, 34% TVEL, Rusia mengikuti akreditasi ISO 9001 dan 14001), memproduksi pelet BB dari uranium diperkaya Rusia untuk BB PLTN VVER dan RBMK, yang juga BB mengandung racun dapat bakar gadolinium dan erbium. Selebihnya diekspor ke AS dan Asia. Ulba juga memproduksi BB untuk kapal selam (1968) dan dan reaktor satelit, dan mampu menangani uranium hasil proses-ulang (sejak 1985), sehingga mampu membuat pelet untuk PLTN negara Barat yang dipasok melalui TVEL.
Kazatomprom berencana menguasai 1/3 pasar fabrikasi BB th 2030, dengan pelanggan awal utama adalah China. Th 2008 Areva membantu pabrik itu untuk membuat pelet BB (1.200 ton/tahun) dan berkas BB (400 ton/tahun) PLTN buatan Areva Perancis termasuk yang di China (th 2014). CGNP mengkonfirmasi bahwa 800 ton/tahun akan dipasok oleh Ulba. Kazatomprom juga melirik 10% saham Westinghouse guna memasok berkas BB reaktor buatan Westinghouse.
  

Ditulis oleh: Fathurrachman Fagi; WA 0812-1088-1386; ffagi@yahoo.com